adalah:
a. Aliterasi
Aliterasi adalah semacam gaya bahasa yang bcrwujucl perulangan konsonan yang sama. Biasanya dipergunakan dalam puisi, kadangkadang dalam prosa, untuk perhiasan atau untuk penekanan.
Misalnya:
Takut titik lalu tumpalt.
Keras-keras kerak kena air lembut juga.
b. Asonansi
Asonansi adalah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vokal yang sama. Biasanya dipergunakan dalam puisi, kadang-kadang juga dalam prosa untuk memperoIeh cfek penckanan atau sckadar keindahan. Misalnya:
Ini maka penult luka siapa punva.
Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu.
c. Anastrof
Anastrof atau inversi adalah semacam gaya retoris yang diperoleh
dengan pembalikan susunan kata yang hiasa dalam kalimat. Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami meihat perangainya. Bersorak-sorak orang di tepi jalan memukul bermacam-macam hunyi-bunyian melalui gerbang dihiasi bunga dan panji berkibar.
d. Apofasis atau Preterisio
Apofasis atau disebut juga preterisio merupakan sebuah gaya di mana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Berpura-pura membiarkan sesuatu berlalu, tetapi sebenarnya ia menekankan hal itu. Berpura-pura melindungi atau menyembunyikan sesuatu, tetapi sebenarnya memamerkannya.
Misalnya:
Jika saya tidak menyadari reputasimu dalam kejujuran, maka sebenarnya
saya ingin mengatakan bahwa Anda pasti membiarkan anda menipu diri sendiri.
Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa Saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara.
e. Apostrof
Adalah semacam gaya yang berbentuk pcngalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir. Cara ini biasanya dipergunakan olch orator kiasik. Dalam pidato yang disampaikan kepada suatu massa, sang orator secara tiba-tiba mengarahkan pernbicaraannya langsung kepada sesuatu yang tidak hadir: kepada mereka yang sudah meninggal, atau kepada barang atau obyek khayalan atau sesuatu yang abstrak, sehingga tampaknya ia tidak berhicara kepada para hadirin.
Hai kamu dewa-dewa yang berada di surga, datanglah dan bebaskanlah kami dari belenggu penindasan ini.
Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk lanah air tercinta
ini berilah agar kami dapat mengergam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kamu perjuangkan.
f. Asindeton
Adalah suatu gaya yang berupa acuan, yang bersifat padat dan mampat di mana beberapa kata, frasa, atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan kata sambung. Bentuk-bentuk itu biasanya dipisahkan saja dengan koma, seperti ucapan terkenal dari Julius Caesar: Veni, vidi, vici, “saya datang, saya lihat, saya menang”.
Perhatikan pula contoh berikut:
Materi pengalaman diaduk-aduk, modus eksistensi dari cogito ergo sum dicoba, medium bahasa dieksploitir, imaji-imaji, metode, prosedur dijungkir balik masih itu-itu juga
Dan kesesakan, kepedihan, kesaktian, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
g. Polisindeton
Polisindelon adalah suatu gaya yang merupakan kcbalikan dari asindcton. Beberapa kata, frasa, atau klausa yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata-kata sambung.
Dan ke manakah burung-burung yang gelisah clan tak berumali dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang bakal merontokkan bulu-bulunya?
h. Kiasmus
Kiasmus (chiasmus) adalah semacam acuan atau gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, baik frasa atau klausa, yang sifatnya bcrimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa atau klausanya itu terbalik bila dihandingkan dengan frasa atau klausa
lainnya.
Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.
i. Elipsis
Elipsis adalah suatu gaya yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau di tafsirkan sencliri oleh pembaca atau pendengar, sehingga struktur gramatikal atau kalimatnya mcmenuhi pola yang berlaku.
Masihkah kau tidak percara bahwa dari segi fisik engkau tak apa-apa, badanmu sehat; tetapi psikis…
Bila bagian yang dihilangkan itu berada di tengah-tengah kalimat disebut anakoluton, misalnya:
jika anda gagal melaksanakan tugasmu … tetapi baiklah kita tidak membicarakan hal itu.
Bila pemutusan di tengah-tengah kalimat itu dimaksudkan menyatakan secara tak langsung suatu peringatan atau karena emosi yang kuat. maka disebut aposiopesis
j. eufemismus
Kata eufemisme atau eufemismus diturunn kan dari kata Yunani eophemizein yang berarti “mempergunakan kata-kata dengan asrit yang baik”. Sebagai gaya bahasa, eufemisme adalah sembacam acuan berupa ungkapan-ungkapan yang tidak meniyunggung perasaaan orang , atau ungkapan-ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan-acuan yang mungkin dirasakan yang tidak menyenangkan
Ayahnya sudah tidak ada di tengah-tengah mereka (=mati)
Pikiran Sehatnya semakin merosot saja akhir-akhir ini (=gila)
Anak saudara memang tidak terlalu cepat mengikuti pelajarn seperti anak-anak lainnya (=bodoh)
h. Litotes
Adalah semacam gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri. Sesuatu hal dinyatakankurang dari keadaan sebenarnya. Atau suatu pikiran dinyatakan dengan menyangkal lawan katanya.
Kedudukan saya ini tidak ada artinya sama sekali.
Saya tidak akan merasa bahagia bila mendapat warisan satu milyar rupiah.
Apa yang kami hadiahkan ini sebenarnya tidak ada artinya sama sekali hagimu.
Rumah yang buruk inilah yang merupakan hasil usaha kami bertahun-tahun lamanya.
i. Histeron Proteron
Adalah semacam gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari scsuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar, misalnya mencmpatkan sesuatu yang terjadi kemudian pada awal peristiwa. Juga disebut hiperbaton.
Saudara-saudara, sudah lama terbukti bahwa Anda sekalian tidak lebih baik sedikit pun dari para pesuruh, hal itu tampak dari anggapan yang herkembang akhir-akhir ini.
Jendela ini telah memberi sebuah kamar padamu untuk dapat berteduh dengan tenang.
Kereta Melaju dengan cepat di depan kuda yang menariknya.
Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasirnya yang putih.
m. Pleonasme dan Tautologi
Pada dasarnya pleonasme dan tautologi adalah acuan yang mempergunakan kata-kata lebih banyak daripada yang diperlukan untuk mcnyatakan satu pikiran atau gagasan. Walaupun secara praktis kedua istilah itu disamakan saja, namun ada yang ingin membedakan kcduanya. Suatu acuan disebut pleonasme bila kata yang berlebihan itu dihilangkan, artinya tctap utuh. Sebaliknya, acuan itu discbut tautologi kalau kata yang berlebihan itu sebenarnya mengandung perulangan dari sebuah kata yang lain. Misalnya:
(1) Saya telah mendengar hal ilu dengan telinga sava sendiri. Saya telah melihat kejadian itu dengan mata kepala sava sendiri. Darah yang merah itu melumuri seluruh tubuhnya.
Ungkapan di atas adalah pleonasme karena scmua acuan itu tctap utuh dengan makna yang sama, walaupun dihilangkan kata-kata: dengan telinga sava. dengan mata kepala .saya, dan yang merah itu.
(2) la tiba jam 20.00 malam waktu setempat . Globe itu bundar bentuknya.
Acuan di alas disebut tautologi karena kata berlebihan itu sebenarnya mengulang kembali gagasan yang sudah disebut schelumnya, yaitu malam sudah tercakup dalam jam 20.00, dan bundar sudah tercakup dalarn globe.
n. Perifrasis
Sebenarnya perifrasis adalah gaya yang mirip dengan pleonasme, yaitu mempergunakan kata lebih banyak dari yang diperlukan. Perbedaannya terletak dalam hal bahwa kata-kata yang herkelehihan itu sebenarnya dapat diganti dengan satu kata saja.(Perifrasis atau perifrase hendaknya dibedakan dari parafrase. Parafrase adalah suatu pengungkapan kembali sebuah teks, suatu tulisan atau suatu karya, dalarn berth& lain dengan metnpertahankan urutan idenya; biasanya dalam bentuk yang lebih singkat).
‘ Misalnya:
Ia telah beristirahat dengan damai (= mati, atau meninggal).
Jawaban bagi permintaan Saudara adalah tidak (= ditolak).
o. Prolepsis atau Antisipasi
Prolepsis atau antisipasi adalah semacam gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebrnarnya terjadi. Misalnya dalam mendeskripsikan peristiwa kecelakaan dengan pesawat terbang, sebelum sampai kepada peristiwa kecclakaan itu sendiri, penulis sudah mempergunakan kata pesawat yang sial ilu. Padahal kesialan haru terjadi kemudian. Perhatikan pula kalimat-kalimat hcrikut yang mengandung gaya prulepsis atau antisipasi itu:
Almarhum Pardi pada waktu itu menyatakan bahwa ia tidak mengenal orang itu.
Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan iempat
Pada pagi yang was itu, ia mengendarai sebuah sedan biru.
p. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
Erotesis atau pertanyaan retoris adalah semacam pertanyaan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lchih mendalam dan penckanan yang wajar, dan sama sckali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. Gaya ini biasanya dipergunakan schagai salah satu alat yang efektif olch para orator. Dalam pertanyaan retoris terdapat asumsi bahwa hanya ada satu jawaban yang mungkin.
Terlalu banyak komisi dan perantara yang masing-masing menghendaki pula imbalanjasa. Herankah Saudara kalau harga-harga itu terlalu tiriggi? Apakah saya menjadi wall kakak saya?
Rakyatkah yang harus menanggung akibal semua korupsi dan manipulasi di negara ini?
q. Silepsis dan Zeugma
dan zeugma adalah gaya di mana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghuhungkan sebuah kata dengan dua kata lain yang sebenarnya hanya salah satunya mcmpunyai huhungan dengan kata pertama.
Dalam silepsis, konstruksi yang dipergunakan itu secara gramatikal benar, tetapi secara semantik tidak benar.
la sudah kehilangan topi dan semangatnya.
Fungsi dan sikap bahasa.
Konstruksi yang lcngkap adalah kehilangan topi dan kehilangan semangat, yang sate memiliki makna denotasional, yang lain memiliki makna kiasan; demikian juga ada konstruksi fungsi Bahasa dan sikap bahctsa namun makna gramatikalnya berbeda, yang satu berarti “fungsi dari hahasa” dan yang lain “sikap terhadap bahasa”.
Dalam zeugma kata yang dipakai untuk membawahi kcdua kata herikutnya, sebenarnya hanya cocok untuk salah satu daripadanya baik secara logis maupun secara gramatikal). Misalnya:
Dengan membelalakkan mata dan telinganya, is mengusir anjing itu. Ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormai kepada kami.
r. Koreksio atau Epanortosis
Koreksio atau epanortosis adalah suatu gaya yang berwujud, mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya, Sudah empat kali saya mengunjungi daerah itu, ah bukan, .sudah lima kali.
s. Hiperbol
Adalah semacam gaya hahasa yang rnengandung suatu pernyataan
yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal. Kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir-hampir meledak aku. Jika kau terlambat sedikit raja, pasti kau tidak akan diterima lagi. Prajuril itu masih letup berjuang dan sama sekali lidak tabu bahwa ia sudah mati
t. Paradoks
Paradoks adalah semacam gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Paradoks dapat juga berarti semua hal yang menarik perhatian karena kebenarannya.
Musuh sering merupakan kawan yang akrab.
la mati kelaparan di tengah-tengah kekayaannya yang berlimpah-limpah,
t. Oksimoron
Oksimoron (okys tajam, moms = gila, tolol) adalah sum acuan yang berusaha untuk menggabungkan kata-kata untuk mencapai efek yang bertentangan. Atau dapat juga dikatakan, oksimnron adalah gava hahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama, dan sebab itu sifatnya lcbih padat dan tajam dari paradoks.
Keramah-tamahan yang bengis.
Uniuk menjadi manis sereorang harus menjadi kasar.
Itu sudah menjadi rahasia umum.
Dengan membisu seribu kata, mereka sebenarnya berteriak-teriak agar. diperlakukan dengan adil. -
sumber : Diksi dan Gaya Bahasa (Gorys Keraf)
+ komentar + 15 komentar
ijin copas untuk tugas sekolah. thank's :)
Agak ribet, tapi jadi tau kalo bahasa ga sesederhana yang saya kira
share http://caraampuhatasiwasir.blogspot.co.id/
http://caraampuhatasiwasir.blogspot.co.id/2015/11/obat-herbal-manjur.html
http://caraampuhatasiwasir.blogspot.co.id/2015/11/ambeien-pada-masa-kehamilan.html
http://caraampuhatasiwasir.blogspot.co.id/2015/11/cara-mengobati-ambeien-pada-bayi.html
http://caraampuhatasiwasir.blogspot.co.id/2015/11/mengatasi-ambeien-pada-anak.html
http://caraampuhatasiwasir.blogspot.co.id/2015/11/cara-mengobati-ambeien-atau-wasir-yang.html
http://ambeclearobatdenature.blogspot.co.id/
http://ambeclearobatdenature.blogspot.co.id/2015/11/kapsul-obat-wasir-ambeclear-de-nature.html
http://obatherbalwasiralamidenature.blogspot.co.id/2015/11/keunggulan-produk-de-nature.html
http://obatherbalwasiralamidenature.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-wasir.html
http://obatherbalwasiralamidenature.blogspot.co.id/2015/11/cara-pemesanan.html
http://obatherbalwasiralamidenature.blogspot.co.id/2015/11/alamat-de-nature.html
Wah, sesuatu banget ini. thanks infonya mas
Nice post
Nice post
Terimakasih banyak untuk infonya gan
Nice post
Thank's for post
Thank's for info
Good post
Good info
baru kali ini nih gan aku ngebaca artikel yang sangat bagus,ditgu ya yg artikel selanjutnya..!!
Nice post gan, sangat membantu
Thank you for sharing in this article Obat Perangsang Wanita and Obat Perangsang Wanita Alami I can learn a lot Obat Perangsang Wanita Murah I can learn a lot and could also be a reference and could also be a reference obat PERANGSANG wanita
I recommend any content. Wanita Obat Perangsang It's always wonderful to work out you will explain in words from middle obatlibido.com and additionally picture quality using this valuable content is quite simply recognized. ”obat perangsang wanita” much more information access kunjungi website and thanks you
Posting Komentar
blog ini dofollow dan komentar tidak dimoderasi jadi silahkan memberikan komentar dengan baik